Sejarawan Islam, Ibnu Ishaq mengkisahkan bahwa sesaat sebelum Muhammad memulai
misinya, empat orang Quraisy memutuskan untuk menarik diri dari kegiatan
pemujaan terhadap berhala di Ka'bah. Mereka mencari agama yang benar dan dari
kehidupan merekalah yang nantinya menghiasai kehidupan Muhammad sebagai
sahabat-sahabat awal beliau.
Ketika mereka mengetahui bahwa suku Quraisy telah menyimpang dari ajaran bapak
mereka Ibrahim dengan melakukan penyembahan kepada berhala di kuil Ka'bah, pada
akhirnya mereka mengambil keputusan untuk pergi meninggalkan kelompok Quraisy
dan penyembahan kepada Ka'bah dan berkata ;
"mereka telah mengkorupsi agama
bapak mereka Ibrahim, dan bahwa batu yang mereka putari itu tak punya makna; batu
itu tak bisa mendengar, melihat, melukai atau menolong: "Carilah agama
bagi dirimu, "kata mereka, :karena demi Tuhan, engkau belum punya satupun.
: Lalu mereka menjalani hidup mereka di tanah pertanian, sambil terus mencari
kebenaran/kelurusan (hanafiyah), agama Ibrahim."(1)
Tiga dari keempat tokoh legendaris Hanafiyah inilah yang menghiasai kehidupan
dan panggilan Muhammad dan meletakkan dasar-dasar Iman yang Hanif kepadanya.
Mereka itu adalah; seorang tokoh penting Quraisy di Mekah,Ă 1.Utsman bin al-Huwairits
seorang pedagang yang beralih ke Kristen pada saat Muhammad berusia
20-an. Sepupu Muhammad seorang muslim dan
beralih menjadi Kristen ketika di Abyssinia.Ă 2. Ubaidullah bin Jahsy Sepupu/Paman Khadijah, seorang pendeta
Kristen.Ă 3.Waraqah bin Naufal seorang pencari disepanjang hidup dan
tidak pernahĂ 4.Zaid bin Amr beralih keagama resmi apapun, beliau menarik
diri dari pemujaan Ka'bah. Beliau pergi meninggalkan Hijaz sampai ke Mosul di
Iraq dan Syria dan bertemu seorang pendeta yang mengatakan seorang nabi akan
muncul di Mekkah yang akan membawa agama yang dia cari. Beliau kemudian
diserang dan dibunuh ditengah perjalanan pulang diperbatasan selatan Syria dan
tidak pernah berhubungan dengan Muhammad. Anaknya, Sa'id menjadi seorang
sahabat Muhammad yang amat terpercaya.
Golongan Hanif ini mengajarkan kehanifan itu kepada para pengikutnya yaitu
untuk kembali kepada kepercayaan Abraham yang menyembah hanya ALLAH saja.
Mereka mengajarkan para pengikutnya untuk menjauhi berhala, pemujaan kepada
roh-roh nenek moyang dan pengorbanan manusia sebagai persembahan kepada Tuhan
semesta alam. Dalam Kitab Qur'an Abraham ditampilkan dalam banyak peristiwa
sebagai seorang yang HANIF. Selanjutnya Muhammad yang dipercaya sebagai utusan
ALLAH, merupakan keturunan langsung dari Nebayot, anak sulung dari Ismael.
(Kejadian 25:13).
Pada masa itu(baca: Jahiliyah) bangsa Arab memiliki kehidupan spiritual yang
sangat berarti bagi mereka. Dibeberapa tempat telah dianggap suci dan banyak
didirikan kuil dengan berbagai ritual-ritual kuno masing-masing yang berpusat
pada tuhan-nya sendiri-sendiri. Yang paling penting dari seluruh kuil tersebut
adalah Ka’bah, terletak didekat sumber mata air keramat Zamzam di Mekkah. Kuil
yang berbentuk kotak terbuat dari batu granit ini tampak sangat kuno dan mirip
tempat suci lain yang sudah hancur. Tertanam disudut timurnya, Batu Hitam
keramat, yang mungkin sebuah meteorit yang meluncur dari luar angkasa,
menghubungkan bumi dan langit. Dalam tradisi Islam batu ini dipercaya sebagai
tempat Nabi Ibrahim hendak menyembelih anak sulungnya. Ka’bah secara resmi
didedikasikan pada tuhan yang bernama Hubal, sesembahan yang dibawa ke Arab
dari kerajaan Nabatean(baca: Yordania-modern). Hubal(Bulan) menikah dengan
Matahari kemudian memperanakan tiga anak perempuan bernama Al-Lata, Al-Uzza dan
Manat, ketiganya disebut sebagai banat (putri). Namun keutamaan kuil ini dan
kepercayaan umum masyarakat Mekkah menganggapnya sebagai tempat penyembahan
kepada Allah, tuhan tertinggi bangsa Arab.
Kisah empat tokoh legendaris Hanif ini lebih merefleksikan sebuah semangat
pencarian sebagian orang Arab pada masa itu terhadap agama yang sejati yang
mereka percayai dianut oleh nenek moyang bangsa Arab Ibrahim/Abraham. Namun
sisi lain dari kisah pencarian ini akan menunjukkan adanya perlawanan dari para
penyembah berhala dan perlawanan setan bagi siapa saja yang mengancam
eksistensi agama penyembahan berhala. Sebagaimana keinginan setan yang diajukan
kehadapan Allah untuk menyesatkan sebagian besar umat manusia kedalam kemaksiatan
dimuka bumi, demikianlah tanpa disadari sebagian besar umat telah menduakan
Allah dengan lebih mempercayai berhala(sesembahan lain selain Allah) dan
menentang hamba-hamba Allah yang mendapat petunjuk dan bimbingan Allah untuk
mematuhi perintah-perintahNya.
Tulisan dibawah selanjutnya akan memberikan gambaran bagaimana hubungan
keluarga secara turun temurun dari keturunan Ibrahim/Abraham itu ditunjukkan
dalam Kitab Suci, dimulai dari keluarga kecil Ishaq dan Ismael;
keturunan-keturunan mereka; dilanjutkan kepada suatu generasi selanjutnya.
Ketika keturunan mereka telah menjadi masyarakat dunia yang meluas, menjadi
suatu bangsa yang besar, arah silaturahmi mulai bergeser kepada
individu-individu dimana Allah berkehendak untuk mewakili adanya silaturahmi
bukan berdasarkan aliran darah namun lebih mengarah kepada sebuah falsafah
hidup-agamis, sampai kepada bagaimana Muhammad mendapat petunjuk dari Allah
untuk kembali kepada semangat keagamaan mula-mula yaitu agama yang benar.
Penelitian ataukah Kesaksian Hidup
Buku kecil ini merupakan sebuah catatan perjalanan spiritual yang panjang, yang
dirangkai dari suatu peristiwa demi peristiwa. Lebih tepat dikatakan sebagai
catatan pencarian kebenaran dibanding dengan sebutan kajian ilmiah atau
penelitian. Ya ini merupakan sebuah kesaksian hidup dimana penulis tidak hanya
ingin melihat sejarah dalam dimensi waktu yang berbeda, namun sekaligus masuk
kedalamnya, mengalami peristiwa-peristiwa itu sendiri, tidak hanya membaca dari
teks-teks Kitab-Kitab Suci melainkan memasuki sisi-sisi sakral yang terkadang
sulit dijangkau oleh pemikiran umumnya. Seolah-olah ikut hanyut dalam ritual
putaran jemaah disisi Kabah, semakin lama semakin menuju kepada suatu titik
pusat, tergencet oleh arus pusaran itu dan tersundul keluar dari barisan menuju
titik sentral Ka’bah Kebenaran yang sesungguhnya.
Sebuah penelusuran melalui sejarah kemudian dilakukan dengan menggunakan
sumber-sumber dan dokumen-dokumen lintas agama dan lintas batas yang
mempertimbangkan waktu dan ilmu pengetahuan dari beberapa sumber, pada akhirnya
membawa penulis sampai kepada kesimpulan dari sisi Kitab Suci bahwa: Allah
memelihara ajaran yang benar di bangsa Timur atau Arab.
Pemahaman ini bagi umat MAHK sesungguhnya telah dimengerti dan dipahami oleh
para pelopor mula-mula, bahkan Ellen G. White-pun menjelaskan perihal ini
didalam buku ‘Kemenangan Akhir’ sebagai berikut;
“Orang-orang Arab di Yaman…memiliki
buku yang dinamakan ‘Seera’ yang mengamarkan mengenai kedatangan Kristus yang
kedua kali dan pemerintahan-Nya dalam kemuliaan. Dan mereka mengharapkan akan
terjadi peristiwa besar pada tahun 1840…..di Tartary, Imam Tartar bertanya
kepada misionaris kapan Kristus akan datang kedua kali….ia mengatakan
kepercayaannya, yang didasarkan atas nubuatan, bahwa Kristus akan datang pada
tahun 1844” (2)
Jadi sejarah banyak mencatat bahwa mendekati tahun 1840-an, diseluruh dunia
sedang terjadi sebuah fenomena menantikan suatu peristiwa rohani yang besar
sekaligus sedang menghadapi perang besar antara Rusia dan Turky. Dibangsa Arab
sendiri meskipun tidak tersebar luas, hanya dikalangan imam-imam mereka
mempercayai bahwa Isa Almasih akan datang, dan merekapun sedang menantikan
peristiwa besar tersebut, begitu pula dikalangan Negara-negara Kristen. Hampir
boleh dikatakan dunia sedang menantikan kedatangan Yesus / Isa Almasih namun
tidak ada yang menjelaskan peristiwa apa yang sesungguhnya terjadi waktu itu.
Implikasi sudut pandang ini bagi umat beragama(khususnya Kristen) dalam
memahami agama Islam adalah sangat penting, yaitu untuk mengembangkan sebuah
hubungan yang baik dengan umat Islam. Jika kitab Suci menjelaskan bahwa Islam
mempunyai akar spiritual kebenaran yaitu bahwa Allah tetap memelihara ajaran
yang benar di bangsa Timur, hal ini akan membawa umat Kristen berhubungan dengan
Islam dengan sebuah penghormatan yang seharusnya. Kemudian umat beragama dapat
melihat warisan spiritual sebagai dasar untuk bertumbuh dalam proses spiritual
yang benar. Hal ini memberikan kepada umat beragama sebuah dasar yang tepat
untuk membuat sebuah pengertian tentang adanya "Sahabat Se-Iman"
daripada sebutan seorang "Kafir".
Pemahaman akan nilai-nilai kebenaran tentang adanya "Sahabat Se-Iman"
ini justru membawa kepada esensi daripada ke-TAUHID-an itu sendiri. Karena
merupakan proses "Pemurnian" dogma dan ajaran yang ada untuk
dikembalikan kesumbernya yang HANIF. Hal ini berlaku baik untuk umat keturunan
Ishaq maupun Ismael, untuk agama Kristen maupun Islam, termasuk juga agama
Yahudi. Sehingga bukan hanya sikap toleransi yang ditumbuhkembangkan, lebih
jauh dari itu, yaitu kembalinya Hakekat agama ALLAH akan ditegakkan sebagaimana
mestinya.
Firman Allah banyak memberi perhatian kepada sejarah dan pengalaman dari umat
Allah melalui keturunan Ishaq sampai Israel. Oleh sebab itu pada umumnya dalam
pandangan Kristenitas hal ini menjadikannya suatu fokus yang utama dan mendasar
mengantikan fokus terhadap Ismael sampai bangsa Arab. Tetapi pada saat kita
melihat dengan lebih jeli, sangat menarik untuk diketahui bahwa dari keturunan
Ismael dan keturunan Abraham lainnya tidaklah seluruhnya dilupakan sama sekali.
Apa yang akan diulas selanjutnya adalah ringkasan dari sebuah pemahaman yang
lengkap tentang suatu hubungan yang penting bahwa: ALLAH menghendaki dan
memelihara suatu hubungan antara diriNya dengan keturunan Ismael; dan antara
keturunan Ismael dengan keturunan Ishaq. Dengan kata lain Allah menghendaki
adanya kerjasama antara umat Islam dan Kristen bekerja sama sepanjang masa.
Bersama-sama, kedua keturunan Ibrahim ini akan menghadapi iblis yang menjadi
musuh bersama, membunuh dan memenangkan peperangan antara yang batil dan yang
benar, sehingga agama Tauhid-Hanya Satu Allah ditegakkan dimuka bumi dan
Dajjal-AntiKristus dibunuh.
Sebagaimana banyak pemikiran tentang perbedaan Kristen-Islam beredar di masyarakat,
lebih jauh akan dibahas bagaimanakah pandangan Alkitab yang tertulis didalamnya
terhadap hubungan Islam-Kristen ini dicontohkan. Sehingga segala sesuatu
tentang pendapat di masyarakat harus dikembalikan kepada Kitab Suci itu
sendiri. Barang siapa tidak berbicara kebenaran maka tidak ada terang yang
datang daripadanya. Sebaliknya bila Kitab Suci menyatakan lain, suka atau tidak
kebenaran itu harus diterima dan dipercaya, diimani dan dilaksanakan, sehingga
kepatuhan kepada kehendak Allah menjadi ciri umat Allah yang benar. Menjadi
seorang ‘muslim’ sejati. Patuh dan berserah kepada kehendak Allah.
Silsilah Keturunan Ibrahim/Abraham
Sebutan Kristen dan Islam sendiri muncul jauh setelah Ibrahim/Abraham meninggal
dunia. Meskipun masyarakat pra Kristen dan Islam sendiri telah memiliki sebuah
falsafah hidup, memiliki para Imam, Ustad, Pendeta namun sebuah kepercayaan itu
tidak diberi nama sebagaimana layakkan sekarang kita mengenal sebagai Kristen,
Nasrani, Islam dll. Nama Kristen sendiri dikenal di Antiokhia ditahun sekitar
tahun 100-an. Sedangkan sebutan Nasrani adalah ditujukan kepada sekelompok
sekte pengikut Isa mula-mula. Sedangkan Islam mulai diperkenalkan ditahun 612.
Semua nama itu hanya ciptaan manusia untuk mempermudah sejarah, namun pada kenyataannya
kemudahan itu menjadi bomerang sentimental akan keistimewaan golongan tertentu
seperti orang-orang mengunggulkan partai politik. Kita akan melihat meskipun
keturunan Ibrahim tersebar keberbagai penjuru dunia menjadi sebuah kaum, suku,
maupun bangsa, pada mulanya tidaklah dikenal nama-nama ‘agama’ itu. Hal itu
bukan berarti mereka tidak mempunyai agama atau kepercayaan. Kepercayaan kepada
Allah tetap terpelihara dalam tradisi turun-temurun sebagai warisan
ajaran-ajaran luhur dari kakek moyang para bangsa itu-Ismael dan Ishaq.
Perjalanan bangsa dan kaum itu sendirilah yang kemudian merubah ajaran-ajaran
itu menjadi ‘disesuaikan’ dengan lingkungan. Dimasukkannya paham-paham yang
sedikit-sedikit mulai menyimpang sampai pada akhirnya nilai-nilai luhur itu
terkikis tergantikan dengan paham-paham penyembahan kepada berhala dan kekuatan
alam gantinya kepada Allah nenek moyang.
Kemudian mereka(pengikut-pengikut
rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah-belah menjadi beberapa pecahan.
Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi
mereka(masing-masing). Quran, Al Mukminuun (23): 53.
Disinilah ‘peran’ setan mulai tampak. Semakin jauh paham-paham baru itu dari
ajaran mula-mula dengan sendirinya semakin menjauh dari wasiat agama yang
dipesankan oleh Allah kepada “Ibrahim, Musa dan Isa” sampai akhirnya perpecahan
itu terjadi. Melalui silsilah singkat dari Kitab Suci kita akan melihat
bagaimana pergeseran makna ‘persatuan’ itu bisa terjadi dan bagaimana agama
yang satu itu ditegakkan oleh Allah melalui hubungan yang diciptakan oleh Allah
melalui keturunan-keturunan Ismael dan Ishaq didalam sejarahnya yang saling
tolong menolong.
HAGAR atau HAJJAR dalam bahasa Arab, ibunda Ismael adalah seseorang yang perlu
diketahui lebih banyak bagi umat Kristen modern.
Pertama. Hubungan yang dimiliki Abraham dengan Hagar sering tidak dilihat
sebagai suatu hubungan penghormatan bila dibandingkan dengan Yakub dimana
ke-12(12 keturunan dari Israel yang namanya akan terpampang pada 12 pintu
gerbang Jerusalem Baru Wahyu 21:12) anaknya telah lahir melalui 4 perempuan
yang berbeda(6 anak dari Leah; 2 dari Rachel; 2 dari Zilpah pembantu Leah; dan
2 dari Bilhah pembantu Rachel). Pada kenyataannya Yakub dapat digolongkan
sebagai pelanggar hukum yang besar bila alasan kecemburuan menjadi pertimbangan
antara dua saudara Rahel dan Lea. Namun umat Kristen tidak terbiasa mendengar
celaan atas Yakub seperti biasanya mendengar celaan terhadap Hagar. Hukum
Hamurrabi memberikan pengesahan dalam hal ini tentang keabsahan dalam menentukan
sebuah keturunan. Bila keturunan Yakub dari "Gundik" perempuan yang
berbeda dapat menghiasai pintu gerbang Sorga, betapa lebih mulianya keturunan
Hagar(Ismael) yang diberi janji penyertaan oleh ALLAH sendiri akan menjadi
sebuah bangsa yang besar.
“Tentang Ismael, AKU telah
mendengarkan permintaanmu; ia akan KU-berkati, KU-buat beranak cucu dan sangat
banyak. Ia akan memperanakkan 12(duabelas) raja, dan Aku akan membuatnya
menjadi bangsa yang besar.” -Alkitab, Kejadian 17:20
Kedua. Hal yang perlu dicatat yaitu bahwa ALLAH memberikan "jaminan
pemeliharaan-Nya" atas Hagar dan keturunannya. Pertama kali seorang
Malaikat menampakkan diri padanya saat dia melarikan diri dari niat jahat
Sarah, dan memberi kepastian dengan mengatakan bahwa dia akan mempunyai anak
yang harus diberi nama ISMAEL yang berarti "ALLAH Mendengar". ALLAH
mendengar dalam kesusahannya. Nantinya ketika dia melarikan diri bersama
anaknya, suara ALLAH mengingatkan dia bahwa ALLAH mendengar. Cerita ini akan
senantiasa mengingatkan kita tentang kasih karunia ALLAH yang terus berlanjut
dari waktu ke waktu kepada lebih dari 1 milyard kaum Muslim, dan arti khusus
dari kata "Bismilahirrahmanirrahim" dengan nama ALLAH yang maha kasih
lagi maha penyayang.
“Bangunlah, angkatlah Ismael,
bimbinglah dia, sebab AKU akan membuat Ismael menjadi bangsa yang besar”
–Alkitab, Kejadian 21:18
Kisah masa penderitaan dalam pelarian Ismael dan Ibunda Hagar ini kurang
mendapat perhatian mayoritas umat Kristen. Penderitaan dipadang gurun, terhina
dan terlunta-lunta sendirian ditengah ganasnya gurun pasir telah menutup iba
dan sisi kemanusian dari Kristenitas terhadap saudara sepupu Ismael yang sedang
bertumbuh dan terpisah dari pelukan sang Ayah-Ibrahim. Ketidakpercayaan Sarah
dan Ibrahim telah membuat sejarah sedih Ismael dan Hagar dan untuk itulah Allah
membela dan mendengar mereka dalam kesusahan, Allah memberikan sebuah janji
pemeliharaan yang sering dilupakan dan dipandang sebelah mata umat Kristen
dewasa ini.
Ismael yang secara tiba-tiba kehilangan seluruh kemewahan hak sulung dan
tercabut dari ahli waris Ibrahim harus menderita dipadang gurun dikarenakan
Ishaq telah lahir. Didalam suasana penolakan, kesendirian, kekurangan makanan,
Ismael beranjak dewasa. Dia hanya mampu memandang dari kejauhan tempat dimana dia
dahulu menikmati kasur yang empuk, minuman menyegarkan dan pelukan kasih sayang
dari bapaknya Ibrahim. Dia bertumbuh dalam kekerasan hidup dan tanpa kasih
sayang seorang ayah. Latarbelakang sifat dan sikap inilah yang kurang
diperhatikan dalam masyarakat modern melihat sejarah masa lalu bangsa Arab dan
kebudayaan Arab pra-Islam.
Perbedaan latar belakang ini sangat erat berhubungan dengan tipikal sifat dan
karakter agama Islam dan Kristen. Secara umum Kristen identik dengan Kasih,
Islam identik dengan Keadilan. Kedua sifat ini akan nampak ketika kisah reuni
Ishaq dan Ismael dikupas secara mendalam. Ismael dewasa mendatangi perkampungan
Ishaq dengan pandangan menuntun keadilan dan Ishaq menyambut kakak kandungnya
dengan pelukan kasih sayang seorang adik yang telah sekian lama merindukan
kakaknya pulang kerumah. Ishaq melepas jubahnya berlari menjumpai Ismael,
memakaikan jubahnya ketubuh kakaknya tercinta, mereka berpelukan lama sambil
meneteskan air mata kerinduan yang amat dalam. Demikianlah pertemuan akbar dua
saudara itu akan terjadi dahulu dan di akhir jaman nanti.
ISHAQ dan ISMAEL datang bersama-sama untuk menguburkan Abraham(Kejadian 25).
Ismael dan anak-anak Abraham lain dari Ketura telah diberi negeri sebelah
Timur, Tanah Timur(EAST) hidup dan menjadi pedagang rempah-rempah dan
barang-barang lainnya. Keturunan dari perkawinan dalam ini dikenal dengan
sebutan "Anak-anak Timur". Terdapat banyak grup pedagang (biasanya
disebut sebagai keturunan Ismael dan keturunan Median - salah satu anak dari
Ketura) yang disediakan oleh ALLAH untuk menyelamatkan Jusuf dimana melaluinya
keluarganya diselamatkan pada masa paceklik. Jadi keturunan dari timur ini
mendiami suatu kawasan yang besar atas tanah yang dijanjikan kepada Abraham
sementara keturunan Ishaq mendiami sebagian kecil tanah di Palestina.
Kematian Abraham dan pertemuan Ishaq dan Ismael telah menghantarkan kedua
saudara itu menghapus duka masa lalu. Sejak itu antara ‘anak-anak Timur’ dan
keturunan Ishaq mengadakan hubungan baik, saling membantu, berdagang dan tukar
menukar kebutuhan hidup dengan damai.
Kisah YUSUF (Kejadian 37) yang dianiaya oleh saudara-saudaranya sendiri
merupakan kisah lain bagaimana Allah menunjukkan hubungan penyelamatan
keturunan Ishaq oleh keturunan Ismael. Oleh Median-lah Jusuf diselamatkan dari
rencana jahat para saudaranya di dalam sumur. Oleh Median yang merupakan
keturunan dari Ismael, Jusuf akan mengubah sejarah hidup bangsa Israel
nantinya, namun juga kisah penyelamatan ini sering dianggap remeh, dan pesan
moral hubungan baik Islam Kristen itu seolah-olah lenyap karena ajaran-ajaran
yang menyimpang didalam umat Kristen. Pengkhianatan saudara sendiri terhadap
Yusuf sebagaimana kebohongan Yakub terhadap Esau dalam hal kesulungan lebih
memenuhi pikiran daripada perbuatan baik Esau dan Median dalam menolong
keturunan Ishaq.
Selama tinggal di Mesir keturunan Israel(dari Yusuf) pada dasarnya telah
melupakan ALLAH dan telah mengikuti paham-paham kekafiran/berhala. Setelah
membunuh seorang prajurit Mesir, Musa melarikan diri ke Median (Keluaran 2).
Disini dia menemukan tempat tinggal/perlindungan yang aman, dan juga belajar
akan nilai-nilai spiritual warisan dari nenek moyang yang telah luntur karena
didikan kebudayaan Mesir tempat dimana Musa dibesarkan oleh putri Firaun.
Selanjutnya Musa menerima guru dan penasihat yang tepat untuk mengatur kumpulan
masyarakat yang besar dan juga seorang istri. YITRO, keturunan Median anak
Abraham yang lain, keturunan dari Timur, bangsa Arab, seorang imam yang
menyembah ALLAH yang Esa, mengajarkan Musa-keturunan Ishaq bagaimana menyembah
ALLAH yang benar dan bagaimana nilai-nilai ke-Hanifan dari ajaran Abraham.
Disini pula Musa belajar sebuah kisah besar tentang Ayub yang tertuang kemudian
dalam Kitab Ayub maupun dalam Quran.
Contoh lain dimana ALLAH menunjukkan hubungan "Kerjasama" antara
keturunan Ismael dan Ishaq adalah Nabi BILEAM dan seorang mata-mata yang
bernama KALEB. Tentunya kita mengetahui cerita tentang Bileam seorang Nabi dari
bangsa Moab(keturunan Ismael) yang pada akhirnya digunakan oleh ALLAH untuk
merestui dan memberkati bangsa Israel pada waktu hendak masuk ketanah Moab.
Kaleb bin Yefune(berasal dari nama Arab) orang Kenas adalah seorang mata-mata
Musa, perwakilan/utusan dari suku Yahudi, sangatlah indah kisah persahabatan
Kaleb dengan Yosua, dua orang yang nantinya menjadi pewaris tanah perjanjian.
Namun sesungguhnya Kaleb adalah keturunan dari Ismael.
Kisah Naomi dan RUTH yang dikenal sebagai orang Moab(keturunan Anak-anak Timur)
adalah kisah indah lainnya yang menguraikan hubungan antara keturunan Ismael
dan Ishaq. Dari Ruth-lah silsilah Mesias(Isa Almasih) tergenapi, dari sisi
keturunan Ismael ALLAH menggenapi rencanaNya. "Bangsamulah bangsaku
ALLAH-mulah ALLAHku" Rut 1:16, seperti sebuah ayat dalam Quran yang
mengajarkan :….
Nabi Muhammad bersabda; "kami
telah beriman kepada (Quran)kitab-kitab yang diturunkan kepada kami(umat Islam)
dan yang diturunkan kepada kamu(Taurat, Zabur dan Injil kepada ahli kitab-umat
Kristen). Allah kami dan Allah kamu adalah SATU, dan hanya kepadanya kami
berserah diri." (QS 29:46)
Seperti kita ketahui bahwa "Anak-anak dari Timur" berprofesi sebagai
pedagang rempah-rempah dan minyak-minyakan. ALLAH memerintahkan kepada
keturunan Ishaq untuk melakukan upacara korban dihadapan ALLAH dengan
menggunakan kemenyan, rempah-rempah dan minyak urapan. Bahan-bahan(dari
tumbuhan) ini tidak tumbuh di tanah Palestina dimana keturunan Ishaq bertempat
tinggal. Mereka harus membeli dari "Anak-anak Timur". Selanjutnya hal
ini menjadi suatu "sistem" yang digunakan oleh kedua keturunan ini
dalam upacara penyembahan kepada ALLAH secara bersama-sama dan untuk saling
mengingat satu sama lain. Symbol/Sistem Hubungan kebersamaan ini terus terbawa
dan digenapi dengan peristiwa besar pada waktu kelahiran Yesus. Ketika para
gembala(keturunan Ishaq) mempersembahkan anak domba simbol "Korban"
dan orang-orang Majus(keturunan Ismael) membawa rempah-rempah/kemenyan dan
minyak sebagai simbol "Urapan". Orang-orang Majus ini adalah golongan
terpelajar yang mempelajari tentang nubuatan Nabi-Nabi dan tulisan-tulisan para
guru diantara kaumnya.
Bagaimana hal ini dapat terjadi, apakah sebuah kebetulan saja orang-orang MAJUS
yang merupakan keturunan dari Ismael itu tahu kelahiran Kristus ?
Diluar bangsa Yahudi ada orang-orang yang meramalkan datangnya seorang
"GURU" - "Al-Masih". Orang-orang ini mencari kebenaran dan
kepada mereka itu Roh Ilham dikaruniakan. Seorang demi seorang laksana
bintang-bintang dilangit yang gelap gulita, guru-guru itu telah muncul.
Perkataan nubuatan mereka telah menghidupkan harapan dalam hati ribuan orang
didunia kafir. Diantara orang-orang yang disebut kafir oleh orang-orang Yahudi,
ada orang-orang yang mempunyai pengertian yang lebih dalam tentang nubuatan
nubuatan Alkitab mengenai Mesias daripada guru-guru di Israel. Ada diantara
mereka itu yang mengharapkan kedatanganNya sebagai seorang pelepas dari dosa.
Ahli-ahli filsafat berusaha mempelajari rahasia peraturan-peraturan keagamaan
Ibrani. Tetapi kedegilan orang Yahudi merintangi tersebarnya terang itu.
Gantinya mereka menyembunyikan dan tidak suka membagi pengetahuan yang ada pada
mereka mengenai upacara-upacara yang bersifat lambang kedatangan Juru Selamat
itu. Diantara mereka itu tersebutlah Orang-orang Majus, keturunan dari
Anak-anak Timur.
Sayangnya kabar baik yang diterima oleh nenek moyang bangsa Arab(orang Majusi)
tidak diajarkan dikaum mereka. Mereka pulang dan
tetap merahasiakan kelahiran Isa, sehingga rahasia kelahiran Isa tetap
tersembunyi hanya dikalangan para Majusi saja tidak dimasyarakat umumnya.
Apakah hubungan "Kerjasama" ini akan berlanjut sepeninggalnya ISA dan
para Rasul baik dari garis keturunan Ishaq dan Ismael ? Apakah Kitab Suci
mengatakan hal ini ?
Dengan sangat jelas AlKitab kemudian meramalkan tentang bagaimana Allah
mengutus Muhammad seorang Arab keturunan Ismael sebagai pembela keturunan Ishaq
sebagaimana tertuang dalam Kitab Wahyu 9. Muhammad dan kerajaan Muslim mampu
melindungi keturunan Ishaq dari penindasan kerajaan Roma sehingga ke-Kristenan
waktu itu mampu bertahan dari kekuasaan sekuler Roma, sebuah pemerintahan yang
didasarkan pada system penyembahan berhala.
Dalam kitab Wahyu pasal 12, selanjutnya diterangkan bagaimana keturunan dari
"Gereja Yang Benar" itu akan "dilarikan kepadang gurun",
dan diselamatkan dari kekuasaan Roma. (termasuk golongan Waldensia dan
Anabaptis). Kelompok ekstrem reformasi yang sangat memegang teguh dasar iman
Kristen yang benar.
Dikalangan bangsa Timur, keturunan bangsa Arab yang menganut ajaran-ajaran Isa
(Taurat, Injil dan Quran) dikucilkan oleh kaum Kristen dengan sebutan kelompok
Nestorian satu golongan dengan para penganut paham Monotheisme yang lain di
gurun Arabbia. Keduanya digolongkan sebagai "Gereja dipadanggurun"
oleh Wahyu 12. Mereka tak henti-hentinya melawan paham "Polytheisme"
ditanah Arab. Dalam sejarah Islam mereka dikenal sebagai golongan
"Hawariyun-pengikut setia ajaran Isa-sebagai Ahli Kitab(ahlul
Kitab)-penyembah ALLAH yang Esa, penyembah ALLAH Abraham. Golongan inilah yang
dalam Wahyu 9 dinubuatkan akan dibela oleh "Belalang Kalajengking"
karena mereka memakai meterai ALLAH didahinya.(Wahyu 9:4). Keturunan Ismael dan
Ishaq kembali saling membantu dalam menegakkan agama yang benar.
Muhammad kemudian tidak pernah memaksa suku-suku lain baik penganut agama
Yahudi, Nasrani maupun Kristen untuk menjalankan ibadah menurut
kebudayaan(baca: syariat) Islam. Muhammad sangat menghormati selama mereka
tidak menyembah ’berhala’ dan menuhankan sesuatu yang lain selain Allah.
Sejarah permulaan Islam sangat jelas menunjukkan hal itu. Pemerintahan Islam
menunjukkan ke-kristenan hidup dan berkembang bahkan berdampingan dengan damai,
sampai suatu masa pertentangan(baca: sentimen) dari kelompok-kelompok
fundamentalis tertentu kemudian merusak hubungan baik Islam Kristen menjadi
semacam api dalam sekam.
Muhammad menyebut dirinya Hanif bersama-sama dengan para pengikutnya yang
mengajarkan kepada masyarakat untuk kembali keagama Ibrahim yang Hanif.
"Sesungguhnya aku telah
ditunjuki oleh Allahku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar; agama
Ibrahim yang lurus dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik.
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk ALLAH, Allah
semesta alam. –Quran Al An'aam :161-162.
"Aku bukanlah rasul yang pertama diantara rasul-rasul dan aku tidak
mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu, aku
tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain
hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan. --Quran Al Ahqaaf :9.
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada ALLAH dan
RasulNya, dan kitab yang diturunkan kepada Rasulnya, dan kitab Taurat yang
diturunkan sebelumnya. Dan barangsiapa yang ingkar kepada ALLAH,
malaikat-malaikatNya, Kitab-KitabNya, Rasul-rasulNya,, dan hari kemudian, maka
sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh. –Quran An Nisaa’:136.
Bila Alkitab telah menjelaskan adanya silaturahmi yang panjang antara keturunan
Ismael dan Ishaq sampai datangnya Muhammad, sepeninggalnya Isa, apakah kemudian
Muhammad melanjutkan tali ‘sambungan’ yang sama akan hal ini ? Apakah
silaturahmi Ismael-Ishaq itu akan tetap Allah pelihara dan kehendaki?
Dengan sangat jelas Muhammad
memberikan penjelasan akan hal ini. “Agama ini akan senantiasa tegak hingga
kalian dipimpin oleh 12 khalifah yang mana umat taat kepada mereka. Mereka
seluruhnya berasal dari Quraisy.” (Kitab An-Nihaayah fil Fitan wal
Mallahim-Ibnu Katsir).
Khalifah terakhir yang sering disebut sebagai Al-Mahdi dipercaya didalam banyak
ajaran Muhammad sebagai tokoh pemersatu, seorang pemimpin umat Ismael (umat
Islam) yang akan bekerja sama dengan Isa Ibnu Maryam.
Umat terakhir (dari golongan Islam) yang dipimpin oleh Al-Mahdi ini sangat
dipercaya sebagai segolongan umat yang tetap berpegah teguh dengan Iman dan
Kebenaran yang lurus, yang kelak disurga akan terpancar melalui dahi dan kedua
tangan mereka, dan lebih jauh Islam sangat meyakini umat terakhir ini akan
diperbaharui oleh Nabi Isa(Yesus) sendiri bersama-sama dengan para pengikut
setia dari Isa yang masih berpegang teguh dengan Iman dan Kebenaran yang sama.
Nubuat dalam Islam mengatakan bahwa pada akhir jaman nanti para umat yang setia
dari Isa dan Muhammad akan bersatu melawan Dajjal/Antikristus dan hidup
berdampingan dengan damai.
ALLAH mempunyai umat pilihan yang berasal dari semua bangsa yang telah
dipersiapkan untuk hari akhir. Bila ALLAH berencana untuk mengadakan kerjasama
diantara seluruh keturunan Abraham lainnya, apakah mustahilnya hal itu termasuk
"Keturunan dari Timur" dan juga para umat lainnya keturunan dari
Barat, Selatan, Utara dll yang percaya kepada Satu ALLAH saja ?
Isa Putra Maryam akan datang dan bekerja sama dengan Al-Mahdi untuk memerangi
Dajjal/Antikristus. Keturunan Ishaq dan keturunan Ismael akan bekerja sama
mengalahkan Dajjal/Antikristus dan bersama-sama mereka akan menikmati sorga
yang dijanjikan.
“…Demi Allah yang diriku dalam
gengamanNya! Sesungguhnya akan turun kepadamu Ibnu Maryam menjadi hakim yang
adil. Maka dipecahnya salib, dibunuhnya babi, dihapuskannya pajak, dan harta
kekayaan akan melimpah ruah, sehingga tidak seorang juapun yang mau menerima.”
Hadits Bukhari 1090.
Dari Jabir bin Abdullah, Rasullullah saw, bersabda ; “Sebagian umatku terus
berperang membela kebenaran hingga hari kiamat, kemudian ISA turun, lalu
pemimpin mereka(Al-Mahdi) berkata, “Kemari dan jadilah Imam dalam salat kami’
Isa berkata, “Tidak, sebagian diantara kalian adalah pemimpin atas sebagian
yang lain, sebagai penghormatan Allah untuk umat ini”. (HR Muslim dan Ahmad)
Alkitab melalui Nabi Yesaya menubuatkan adanya "Umat Pilihan" dari
keturunan Ismael ini, akan bersama-sama menyemarakkan Rumah Allah di Sorga ;
"Segala kambing domba Kedar
akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk
ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan diatas mezbah-Ku sebagai korban yang
berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku". Yesaya
60:7.
Muhammad menubuatkan adanya "Umat Pilihan" dari keturunan Ishaq ini,
akan dihindarkan dari api neraka;
"Dua kelompok dari umatku yang Allah hindarkan dari api neraka, yaitu
kelompok yang memerangi bangsa India dan kelompok yang bersama dengan Isa Ibnu
Maryam. Barang siapa diantara kalian yang mendapatinya, maka sampaikan salam
dariku" Hadis Imam Ahmad dan riwayat Hakim.
Kristen dan Islam, keturunan Ishaq dan Ismael sama-sama mempercayai bahwa dari
kedua keturunan bersaudara ini akan ‘reuni’ kembali. Yaitu segolongan kecil
dari Ishaq dan Ismael rohani yang tetap berpegang teguh kepada perintah,
larangan, dan yang tidak disesatkan oleh ajaran-ajaran Setan.
Inilah rencana besar Allah kepada manusia khususnya bagi pemeluk agama Kristen
dan Islam, untuk bersatu bukan berpecah belah