MAKNA
PEMIMPIN YANG SESUNGGUHNYA
Apakah yang
dimaksudkan dengan Pemimpin itu?
Kata Pemimpin yang sering di
identikkan dengan seorang kepala, ketua maupun pemerintah adalah seorang yang
menjadi tumpuan harapan dari suatu kelompok kecil maupun kelompok besar.
Merupakan penggerak yang menentukan jalan mana yang harus kita tempuh dan jalan
mana yang tidak boleh kita lalui, semua akan tergantung kepadanya.
Terkadang seorang pemimpin masih
mempunyai atasan lagi dimana atasan ini mempunyai kekuasaan yang lebih besar dari
pemimpin itu dan lebih berhak di dalam memutuskan segala hal di dalam suatu
kelompok. Namun yang sering terjadi adalah jika kekuasaan tertinggi ada di
tangan seorang pemimpin maka orang yang berada tepat dibawahnya tidak dapat di katakan
pemimpin lagi tetapi mungkin hanya dikatakan ketua, kepala bagian,direktur,dsb
atau sebaliknya kekuasaan tertinggi ada di tangan seseorang yang diberi gelar
Direktur maka bisa saja orang yang di bawahnya akan di sebut pemimpin.
Tergantung dari cara mereka memandang yang mana lebih pantas digelari seorang
pemimpin,ketua, kepala,direktur,dll.
Kita telah mengetahui bahwa
dari seorang pemimpin itu mempunyai
kedudukan yang paling tinggi di dalam suatu golongan, baik golongan kecil
maupun golongan yang besar. Tetapi makna seorang pemimpin tidak berarti hanya
tahu memerintah tetapi seorang pemimpin haruslah bisa menangani segala hal di
dalam suatu ruang lingkup yang di pimpinnya, dia harus bisa memberikan keamanan
dan kenyamanan kepada seluruh bawahannya agar mereka semua dapat menjalankan
tugasnya dengan baik tanpa ada rasa keterpaksaan maupun tekanan. Seperti
seorang Pemerintah yang memimpin sebuah Negara, dia harus bisa menciptakan rasa
kenyamanan dan kesejahteraan kepada rakyatnya agar seluruh rakyatnya pun bisa
bekerja dengan sepenuh hati dan tidak dalam kondisi tertekan (Seperti Negara diktator). Jadi Intinya Pemimpin itu bukan hanya tahu
mengeluarkan perintah-perintah baik secara lisan maupun secara tulisan kepada
bawahannya tetapi seorang pemimpin sewaktu-waktu harus bisa turun langsung ikut melihat,ikut membantu dan
mengamankan sendiri hal-hal yang belum tuntas. Kalau hanya Cuma tahu memerintah
dan seluruh tubuhnya hanya terikat terus dengan kursi kepemimpinannya bagaimana
dia bisa tahu hasil kerja bawahannya? Kalau negaranya sudah mulai menuai hasil negative,
korupsi, KKN, terorisme hingga pada sara maka pemimpinya baru memulai melepas
ikatannya dan itu semua sudah terlambat, tinggal tunggu waktu agar secepatnya
digantikan.
Ciri-ciri pemimpin seperti ini :
- Wajah selalu tampak serius
- Senang berpidato
- Suka jalan-jalan ke luar negeri
- Jarang turun lapangan
- Senang wisata
- Kunker dengan mobil mewah
- Sedikit memperlihatkan kesombongan
- Anak-anaknya pada suka pamer kekayaan
- Tidak terlalu pusing dengan urusan rakyat miskin
- Suka menjanjikan hal-hal yang luar biasa kepada rakyatnya yang pada akhirnya tidak di tepati.
Bagaimana makna seorang pemimpin di dalam suatu keluarga?
Sama saja, Pemimpin keluarga yang
biasanya di sebut dengan kepala keluarga adalah sosok seseorang yang menafkahi
keluarganya, memberikan kelangsungan hidup kepada anak dan istrinya serta
menjaga keutuhan di dalam rumah tangganya. Kepala keluarga seperti seorang
pemimpin Negara, tidak diharapkan hanya tahu memerintah, tetapi dia harus bisa
mengupayakan bagaimana sesuatu yang belum tuntas itu harus bisa di selesaikan
tanpa harus ada unsur pemaksaan atau tekanan pada keluarganya (anak dan
istrinya), maka dia pun harus bisa merelakan dirinya untuk ikut terjun langsung
untuk membereskan hal-hal yang belum tuntas itu. Jadi kepala keluarga bukan
bertugas hanya menafkahi keluarganya, tetapi lebih dari itu, dia juga harus
bisa turun tangan sendiri di dalam membereskan masalah-masalah di dalam rumah
tangganya. Survey menunjukkan bahwa 73% seorang suami hanya bertindak sebagai
sang pencari nafkah saja, selain dari itu mereka tidak mengerjakan apa-apa
lagi. Ciri-ciri suami-suami yang tergolong dalam type ini :
- Setelah pulang kerja mereka bersantai-santai sejenak
- Mandi dalam tempo yang cukup lama (kadang terlalu cepat)
- Makan sambil nonton,baca Koran,ngobrol atau utak atik alat komunikasi,dsb.
- Nonton acara-acara yang bisa menghibur mereka
- Tuntutan biologis terhadap sang istri (Biasanya mereka tidak mau mengerti keadaan sang istri, yang penting diri sendiri puas)
- Setelah itu “tidur”
- Menjelang hari esok mereka bangun
- Santai lagi sejenak
- Mandi berlama-lama
- Yang terakhir, pergi kerja
Point 1 – 9 akan terulang terus
menerus selama sang suami masih memegang prinsip bahwa suami hanya mencari
nafkah.
Seorang suami yang baik tidak
suka menuntut tetapi selau turun tangan sendiri ikut membereskan urusan-urusan
di dalam rumah tangganya yang belum selesai termasuk membantu pekerjaan sang
istri yang belum terselesaikan pada waktunya. Seorang suami yang mengerti akan
beban sang istri, seorang yang bijaksana
di dalam memutuskan segala hal di dalam setiap perkara didalam rumah tangganya.
Ditulis oleh,
C.k.h
Tidak ada komentar:
Posting Komentar