Anak-Anak Harus Dilindungi Bukan Di Aniaya
SURABAYA, Beberapa hal telah kita ketahui bahwa maraknya kasus pelecehan dan penganiayaan terhadap anak-anak dibawah umur yang menyebabkan sang anak mengalami yang namanya trauma,mimpi buruk, kejatuhan mental dan beberapa faktor-faktor psikitis lainnya yang dideritanya.
Para pembaca yang setia, mungkin kita telah mengetahui bahwa setiap manusia yang baru di lahirkan di dunia ini hanya mampu melakukan aktifitas menangis,makan dan tidur, untuk melihat pun mereka belum mampu apalagi untuk bekerja layaknya orang dewasa. Ini membuktikan bahwa seseorang yang baru di lahirkan masih/belum mempunyai sesuatu apapun untuk di banggakan, tetapi jangan salah... itu hanyalah berupa pandangan umum, namun sesungguhnya mereka secara tidak langsung telah memberikan kita sebuah hiburan yang tidak kita sadari sama sekali. Mereka adalah penghibur tanpa di gaji! Buktikan sendiri, disaat anda melihat seorang bayi mungil dan lucu, pasti paling kurang anda akan tersenyum didepannya, itu terjadi di luar kesadaran kita terhadap sebuah aktifitas penghiburan yang telah kita alami secara tidak langsung, gerakan wajah dan pola tingkah laku mereka bak pelawak di depan kita, hanya dalam hal ini mereka melakukannya secara wajar sedangkan pelawak melakukan aktifitas penghiburan secara tidak wajar (disengaja). Lebih hebat lagi, sejumlah orang malah lebih memilih membayar sang penghibur yang tidak sewajarnya itu? daripada sang bayi yang terang-terang tidak tahu menahu kalau dia telah menghibur kita.
Anak-anak merupakan lambang dari kewajaran yang sesungguhnya, mereka tidak munafik, mereka tidak berniat sombong, mereka tidak berniat bermusuhan dan mereka pun tidak berniat bertindak kejahatan. Sungguh tragis apabila ada seseorang yang senang menganiaya anak-anak. Di kepala mereka mungkin di penuhi sebuah kata-kata rujukan dari Iblis, karena sesungguhnya anak-anak itu adalah lambang seorang malaikat Tuhan. Jadi bisa saja mereka yang senang menganiaya sang anak di sebabkan karena sang Iblis ingin melenyapkan seorang malaikat? Ini luar biasa! Kita sebagai yang di dewasakan malah berubah menjadi sang Iblisnya. Bagaimana pun jahatnya seorang anak kecil namun mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan berbeda dengan kita yang telah dewasa, jelas telah mengetahui apa itu kebaikan dan apa itu kejahatan? namun masih juga kita sering mengingkari kebaikan itu.
Anak-anak juga sebagai lambang pintu pembuka masa depan dari kelanjutan hidup orang dewasa, sehingga seseorang dimanapun yang menganggap dirinya telah dewasa haruslah sebisanya saling tolong menolong menjaga atau melindungi anak-anak dari maksud kejahatan yang kerap kali mengintai mereka.Kalau perlu membentuk sebuah group, kelompok atau komunitas perlindungan anak dimana saja. Maka dengan demikian dimana pun anak-anak berada akan terus terjaga keselamatannya.
Di Indonesia beberapa komunitas perlindungan anak telah di bentuk namun masih juga muncul kasus-kasus yang melibatkan penganiayaan terhadap anak-anak di bawah umur. Ini menandakan bahwa tingkat kriminalitas terhadap anak-anak di bawah umur tidak dapat di anggap remeh dan setiap tahunnya selalu menghasilkan kasus-kasus yang sama motifnya seperti penganiayaan, pelecehan seksual, penculikan anak dan pembunuhan anak. Padahal masa depan bangsa sudah dapat di pastikan akan jatuh ketangan mereka di masa-masa berikutnya.
Menurut survey yang saya dapatkan bahwa ada beberapa ibu rumah tangga yang menganggap anak-anak mereka termasuk dalam kategori beban mereka. Seringkali saya dapatkan seorang ibu yang dengan ringannya bisa menghajar anaknya sendiri saat anaknya melakukan sebuah kesalahan dan lebih tragis lagi ada beberapa di antara ibu-ibu rumah tangga yang tega menyiram anaknya dengan minyak panas, ada yang menghantam anaknya dengan sebuah balok kayu yang mungkin bila ditujukan kepada orang dewasa sekalipun bisa mengalamin gangguan saraf.dan ada juga yang membunuh anaknya sendiri dengan jalan menutup wajah anak mereka dengan sebuah bantal hingga tak bernafas. Masih banyak di luar sana para ibu-ibu rumah tangga yang melakukan tindakan semena-mena terhadap anaknya sendiri dengan jalan yang berbeda-beda.
Apabila kita simak kebelakang makna seorang anak yang terlahir dari hubungan dua manusia yang berbeda jenis kelamin, jelas disini anak merupakan lambang persatuan cinta (Buah hati) diantara si pria dan wanita yang saling mencintai. Jadi bilamana kehadiran sang buah hati sudah tidak ada lagi diantara mereka? mungkin kita dapat beranggapan bahwa cinta diantara sang mempelai laki-laki dan wanita tidak dapat bersatu? Saya kira anggapan itu sudah menghalalkan maknanya.
Maka dari semua hal ini tanggung jawab seorang bapak dan ibu terhadap anak-anaknya sangat perlu diperhatikan! Tidak dapat dikatakan hanya sekedar memelihara? atau sekedar membesarkan? Bagaimana bisa anda sebagai orang tua yang ingin memelihara dan membesarkan anak tidak memperhatikan keselamatan dan masa depan anak?? Itu sama saja dengan membesarkan anak anjing karena anjing tidak perlu di jaga keselamatannya, dia sudah cukup merupakan hewan berbahaya untuk bisa di bunuh maupun di culik! Jadi kita sebagai orang tua tidak dapat menyamai hal itu, bagaimanapun seorang anak kecil belum mempunyai apa-apa untuk bisa mempertahankan diri mereka sendiri dari segala ancaman dari luar.
Penulis dan penerbit
c.k.h
Menurut survey yang saya dapatkan bahwa ada beberapa ibu rumah tangga yang menganggap anak-anak mereka termasuk dalam kategori beban mereka. Seringkali saya dapatkan seorang ibu yang dengan ringannya bisa menghajar anaknya sendiri saat anaknya melakukan sebuah kesalahan dan lebih tragis lagi ada beberapa di antara ibu-ibu rumah tangga yang tega menyiram anaknya dengan minyak panas, ada yang menghantam anaknya dengan sebuah balok kayu yang mungkin bila ditujukan kepada orang dewasa sekalipun bisa mengalamin gangguan saraf.dan ada juga yang membunuh anaknya sendiri dengan jalan menutup wajah anak mereka dengan sebuah bantal hingga tak bernafas. Masih banyak di luar sana para ibu-ibu rumah tangga yang melakukan tindakan semena-mena terhadap anaknya sendiri dengan jalan yang berbeda-beda.
Apabila kita simak kebelakang makna seorang anak yang terlahir dari hubungan dua manusia yang berbeda jenis kelamin, jelas disini anak merupakan lambang persatuan cinta (Buah hati) diantara si pria dan wanita yang saling mencintai. Jadi bilamana kehadiran sang buah hati sudah tidak ada lagi diantara mereka? mungkin kita dapat beranggapan bahwa cinta diantara sang mempelai laki-laki dan wanita tidak dapat bersatu? Saya kira anggapan itu sudah menghalalkan maknanya.
Maka dari semua hal ini tanggung jawab seorang bapak dan ibu terhadap anak-anaknya sangat perlu diperhatikan! Tidak dapat dikatakan hanya sekedar memelihara? atau sekedar membesarkan? Bagaimana bisa anda sebagai orang tua yang ingin memelihara dan membesarkan anak tidak memperhatikan keselamatan dan masa depan anak?? Itu sama saja dengan membesarkan anak anjing karena anjing tidak perlu di jaga keselamatannya, dia sudah cukup merupakan hewan berbahaya untuk bisa di bunuh maupun di culik! Jadi kita sebagai orang tua tidak dapat menyamai hal itu, bagaimanapun seorang anak kecil belum mempunyai apa-apa untuk bisa mempertahankan diri mereka sendiri dari segala ancaman dari luar.
Penulis dan penerbit
c.k.h
Tidak ada komentar:
Posting Komentar