Sabtu, 09 Agustus 2014

PERBEDAAN KARYA ALLAH DENGAN KARYA IBLIS



(C.K.H.Surabaya), Tanpa kita sadari karya Allah telah bekerja di dalam kehidupan kita semua, namun manusia terkadang menganggap bahwa aku-lah yang bekerja dan hanya dari kerja kerasku-lah semuanya itu bisa saya dapatkan, tidak-kah kita merasakan setiap hembusan nafas, tenaga dan pikiran kita semuanya itu hanya dapat kita gunakan atas izin yang Kuasa? Semua yang kita nikmati dan kita gunakan dalam kehidupan kita, baik rumah, kendaraan, air, listrik, maupun tv,kulkas,ac,tape,kipas angin,kursi,meja,tempat tidur,dsb semuanya ini tidak lain adalah atas izin dari pada-Nya yaitu Sang Pencipta. Allah adalah sang pencipta yang berarti segala-galanya telah di ciptakan oleh-Nya dan didalam pikiran manusia pula ciptaan Allah itu terbentuk maka dari Dia-lah pula maka kita bisa mendapatkan semuanya itu. Selain dari karya Allah ada pula karya Iblis yang senantiasa melawan kehendak Allah didalam setiap kenikmatan yang di rasakan oleh manusia, sehingga bagi seseorang yang menikmati karya-karya dari sang Iblis sering kali bertindak diluar dari haknya yang sesungguhnya dan akan mengeksekusi milik dari orang lain demi kepentingannya. Ini semua adalah bukti keterlibatan Allah dan Iblis di dalam kehidupan kita yang tanpa kita ketahui atau menyadarinya dengan terus bekerja dan seringkali menjadikan itu semua adalah milik Sang Pencipta ataukah milik kita sendiri.

Karya Tuhan Yang Indah
Sebuah karya Tuhan yang bekerja di dalam kehidupan kita pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik,lurus serta halal. Manusia bekerja dengan gigihnya sambil memohon restu selalu dari Allah untuk berharap agar apa yang dia tanam akan berbuah dikemudian hari. Tetapi untuk memastikannya bahwa tanaman yang kita tanam pasti akan berbuah belum tentu terjadi dan itu semua memerlukan kesabaran dan bahwa semuanya itu pula adalah rencana dari Allah. Maka disini dengan jelas dikatakan bahwa setiap karya-karya dari Allah itu tidak ada yang mulus bahkan ada banyak hambatan dan halangan yang memungkinkan apa yang kita inginkan belum tentu terwujud di dalam kehidupan kita, namun yang jelas dan pasti adalah akhir dari kesemuanya itu akan melahirkan sebuah kehidupan yang sangat indah di dalam penderitaan kita, maka itulah salah satu cara kerja dari karya-karya Tuhan Allah.
Pernah suatu hari saya dan teman-teman pernah merencanakan untuk mendirikan salah satu perusahaan kontraktor di daerah Sulawesi, kami ada berlima yang empat di antaranya adalah lulusan-lulusan dari jurusan teknik sipil bangunan dan satunya lagi dari jurusan Ekonomi, kami berlima memang sering terlibat dengan hal-hal yang mempelajari tentang struktur bangunan maka oleh sebab itu kami berlima memiliki kesamaan keterlibatan yang memungkinkan kami untuk berpikir kearah mandiri-an yaitu usaha yang bisa kami kelola sendiri tanpa harus di atur oleh pimpinan perusahaan. Namun semakin lama berjalan dan usaha awal kami mengalami kesuksesan dan kami merayakannya dengan pesta yang meriah,kami semua merasakan seolah kami menjadi kunci dari keberhasilan ini, namun kami lupa satu hal yaitu mensyukuri hasil ini maka saya jadi berpikir kalau ini terlalu mengarahkan kami kepada kebanggaan sendiri, kami mulai melupakan semuanya, lupa bahwa ini semua bisa terjadi karena subyek yang kita miliki berasal dari seseorang yang telah kita lupakan, lupa kalau semua ide-ide ini berasal dari pihak-pihak yang di tuakan, lupa kalau hal-hal seperti ini adalah bentuk dari karya Allah, maka pada suatu hari semuanya itu akhirnya sirna di depan kita, semua harapan berubah menjadi tak berkeinginan lagi untuk melanjutkan dan ini memang seharusnya di sadari bahwa tak ada jalan buat membanggakan diri sendiri atas segala usaha yang telah kita lakukan. Semua yang kami lupakan saat itu telah lari dari kami, mereka tak lagi bersimpati dengan kami sehingga kehilangan itupun terjadi dengan harapan kosong, tak ada data yang bisa di paksakan masuk, tak ada penjelasan dari seseorang yang kita tuakan dan tak ada pula doa kami yang bisa di kabulkan oleh Allah lagi, semuanya sudah terlambat. Namun bagaimanapun pada akhirnya semuanya menjadi Indah dengan menyadari bahwa sesungguhnya Tuhan Allah masih menyayangi kami, karena Dia tidak ingin kita menjadi orang yang lupa daratan dan lupa segala-galanya yang bisa membuat jalan kita tidak lagi bersahabat dengan Allah. Yang ujung-ujungnya bisa berdampak di Akhirat kita akan bergabung dengan Iblis (itu sangat mengerikan). Syukur dan Puji Tuhan bahwa kami masih di miliki oleh Tuhan Allah (Saat ini kami sudah terpisah-pisah dan memulai hidup baru di jalan masing-masing dengan mendasarkan segala-galanya menurut kehendak Yang Kuasa).

Bersekutu Dengan Karya Iblis
Anda tentunya sudah mengetahui bahwa segala sesuatu di dunia ini akan berjalan baik apabila semua orang bisa bekerja dengan baik dan dipenuhi kejujuran. Namun dalam kenyataannya tidak demikian, sebagian dari umat manusia di bumi ini tidak menyadari kalau mereka telah memilih untuk tinggal bersama Iblis dengan berkoalisi dengan sang Raja Iblis.
Iblis tidak pernah mengingatkan dirinya kepada manusia, namun manusia secara tidak langsung bekerja bersama dengan Iblis dalam memainkan peran sebagai manusia jahat di layar dunia ini. Salah satu peran Iblis di dalam kehidupan manusia adalah Korupsi, Membunuh, Menipu dan Memfitnah demi sesuatu yang bisa mereka raih agar menempatkan diri mereka menjadi orang nomor satu di jagat ini. Dan langkah mereka ini akan menjadi lebih salah lagi disaat Karya Iblis ini mulai mengrogoti pikiran dan hati mereka untuk merasakan bahwa segala upaya mereka(manusia) dalam meraih semua ini adalah hasil kerja keras mereka sendiri dan bukan karena ikut campur tangan Tuhan. Mereka akan menjadi buta, tidak dapat lagi melihat orang di bawah, tidak dapat lagi melihat mereka yang menangis karena telah di tipu oleh mereka, tidak dapat lagi melihat kebenaran yang sesungguhnya dan tidak dapat melihat lagi jalan Tuhan menuju ke Surga.
Karya Iblis sungguh luar biasa. Mereka dapat mengalihkan keadaan dari milik Tuhan menjadi Milik Iblis. Semua yang kita miliki didunia ini tidak hanya kita berpikir bahwa itu semua milik Tuhan tetapi ada beberapa yang kita pertahankan di dalam hidup kita dan mengganggap itu bukan milik kamu tetapi itu adalah milik saya adalah hasil kerja kerasku dan akan kupertahankan dengan taruhan nyawaku! Luar biasa kan? Sebuah barang akan di pertahankan dengan taruhan nyawa? Bukankah kalau kita mati hanya tinggal nama? Maka dengan demikian semua barang-barang milik kita akan menjadi milik dunia.  Ada pula yang beranggapan bahwa itu adalah benda kesayanganku... benda kesayangan? Mengapa tidak lebih baik kita mengatakan bahwa dia (Manusia) adalah kesayanganku?? Bukankah itu lebih baik? Maka sang Iblis pun akan membantu menyadarkan dirimu bahwa dia(Iblis) akan memberikan semua apapun yang kamu inginkan asalkan kamu ikut denganku, kata “yang kamu inginkan = sesuatu yang bisa kita sayangi” adalah merupakan tanda dari keinginan kita terhadap duniawi dan duniawi sendiri sebenarnya adalah sang penggoda dan penggoda itu sendiri tidak lain adalah Iblis! Maka di saat semuanya telah di penuhi sesuai dengan keinginan sang Iblis maka saat itu juga kita telah menjadi orang yang lupa diri dan segalanya mungkin bisa di penuhi karena jalan Iblis adalah mudah yaitu mendapatkan segala-galanya dengan jalan apapun juga! Manusia akan menghalalkan segala macam cara untuk memenuhi keinginannya yang arti sebenarnya adalah keinginan Iblis itu sendiri dan mereka tidak akan menaruh kasihan kepada siapapun juga yang mereka jadikan korbannya. Sungguh bila Iblis sudah berkarya di dalam diri  manusia maka manusianya akan semakin jauh dari kebaikan dan semakin jauh dari Allah.
Kembali lagi kepada hal di atas bahwa kita terkadang menjadi sukses bukan karena karya Allah tetapi karena karya Iblis, bilamana Iblis telah berhasil bersekutu dengan kita dan dia (Iblis) akan terus berkarya di dalam diri kita selama kita masih mengharapkan dunia menjadi milik kita, segala yang ada pada diri kita akan semakin rapuh, semakin kejam dan tak ada lagi kata damai dan pengharapan buat sesama kita, maka sebelum terlambat ingatlah selalu bahwa apapun yang kita dapat dan sekecil apapun itu semuanya selama kita menjalaninya dengan benar dan selalu berdoa memohon petunjuk kepada Allah maka semua yang kita dapatkan baik itu berhasil maupun tidak adalah berasal daripada-Nya (Sang Pencipta). Hanya karya-karya Allah yang bekerja sempurna di dalam hidup kita, menghasilkan buah kebaikan, kedamaian dan kasih diantara sesama kita.
Didalam setiap aktifitas yang kita lakukan, kita seharusnya menyadari akan adanya kasih Allah, adanya kebenaran Allah dan adanya jalan menurut kehendak Allah. Allah ingin kita selalu setia kepadanya untuk tetap teguh memegang kebenaran di jalannya. Allah akan terus berkarya di dalam hidup seseorang yang setia kepadanya dan akan terus membentuk dan berkarya didalam dirinya hingga kelak di akhirat dia menjadi seseorang yang pantas hidup di dalam kerajaannya.

Suhu Doni :
- “Kegagalan Adalah Jalan Menuju Keberhasilan”
- “Penderitaan Adalah Langkah Awal Menuju Kesejahteraan”
- “Kebaikan Dan Kebenaran Adalah Sumber Kekayaan Surgawi”    

Penerbit & Penulis
C.K.H (suhu doni)/christbloger.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar